Berita  

Pemprov Lampung sebut lima SMK jadi percontohan kelas migran

Bandarlampung, Sidiklampung.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebut lima sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi percontohan kelas migran yang merupakan program yang dicanangkan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

 

“Untuk pilot project kelas migran ini ada lima sekolah kejuruan dan telah siap dilaksanakan, tinggal tunggu pematangan petunjuk teknis (juknis) saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Thomas Amirico, di Bandarlampung, Kamis.

 

Ia menyebutkan bahwa lima SMK yang akan menjadi percontohan berada di Kota Metro dua sekolah dan Kota Bandarlampung tiga sekolah.

 

“Adapun konsep awalnya bahwa kelas XII dimitigasi dahulu, siapa saja yang ingin bekerja ke luar negeri. Kalau mau ke Jepang kami siapkan kelasnya,” kata dia.

 

Ia pun mengatakan, para siswa nantinya selama enam bulan akan diajarkan bahasa asing sesuai dengan penempatan kerja seperti Jepang atau negara lainnya.

 

“Disamping itu kami juga akan memberikan pelatihan bahasa Inggris sebagai bahasa penengah” kata dia.

 

Selanjutnya, ia mengatakan, di kelas migran para siswa akan diajarkan keterampilan sesuai dengan pekerjaan yang akan diambil pada negara tujuan.

 

“Selama satu bulan mereka akan dilatih sesuai pekerjaan di negara tujuan dengan harapan terbiasa dan mentalitasnya terbangun,” kata dia

 

Dia pun mengatakan bahwa Pemprov Lampung juga akan menyesuaikan pelajaran pada kelas migran sesuai dengan negara tujuan anak-anak.

 

“Model ajarnya nanti sesuai negara tujuan, bahasa diajarkan, keterampilan sesuai negara tujuan. Kalau tidak ada tenaga pengajarnya nanti kami datangkan baik dari dalam maupun luar negeri,” kata dia.

 

Ia mengatakan, pihaknya pada pekan depan akan melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh sekolah jenjang SMK. Kemudian Disnaker, Bank Lampung, dan Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Lampung dan ada beberapa pihak dari Jepang.

 

“Kami harap dengan adanya kesepakatan dengan Bank Lampung jadi anak-anak di kelas migran yang sudah siap bekerja di luar negeri dapat difasilitasi. Kemudian setelah bekerja mereka dapat membayarnya secara bertahap ke Bank Lampung,” kata dia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *