Lampung, Sidiklampung.com – Antrean panjang terlihat di beberapa stand Pasar Murah yang digelar Polda Lampung pada Sabtu (21/12/2024) pagi. Warga setempat terlihat menggenggam selembar kupon di tangan, siap untuk mendapatkan sembako dengan harga terjangkau.
Di sudut lapangan, pembawa acara dengan semangat menyerukan nama-nama stand dan jenis sembako yang dijual, mulai dari telur ayam hingga minyak goreng kemasan.
Gelaran Pasar Murah ini baru berlangsung kurang dari dua jam sejak dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
“Ibu-ibu, di depan itu stand telur ayam, sekilo cuma Rp 23.000. Yang punya kupon maksimal 2 kilo…,” seru pembawa acara.
Stand jualan telur ayam menjadi tujuan utama banyak warga yang datang. Meskipun penyelenggara telah menyiapkan 1 ton stok, permintaan dari masyarakat sangat tinggi.
Korban Pinjol dan “Kredit Murah” di Pasuruan Nilainya Capai Rp 3 Miliar Gelaran Pasar Murah ini baru berlangsung kurang dari dua jam sejak dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ “Ibu-ibu, di depan itu stand telur ayam, sekilo cuma Rp 23.000. Yang punya kupon maksimal 2 kilo…,” seru pembawa acara. Diterima Penuh dalam Perbedaan Artikel Kompas.id Baca juga: Harga Telur Naik Drastis, Agen Telur di Bandung Merugi Stand jualan telur ayam menjadi tujuan utama banyak warga yang datang. Meskipun penyelenggara telah menyiapkan 1 ton stok, permintaan dari masyarakat sangat tinggi. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Beberapa warga mengungkapkan bahwa kenaikan harga telur yang terus melambung belakangan ini membuat program pasar murah ini menjadi solusi di tengah kesulitan ekonomi. Nurhayati, salah satu warga Kecamatan Sukarame, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Ia menilai harga telur di pasar sudah terlalu mahal, hampir mencapai Rp 30.000 per kilogram. “Alhamdulillah, ada pasar murah seperti ini. Di sini, bisa dapat Rp 23.000,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa telur ayam merupakan kebutuhan sehari-hari untuk sarapan karena praktis dan cepat memasaknya. Eko Santoso, warga Kecamatan Jati Agung, juga merasakan manfaat dari pasar murah ini. Ia membeli telur ayam untuk kebutuhan dagang nasi uduk. “Saya beli 2 kilogram untuk kebutuhan warung makan saya. Kalau beli di pasar, untungnya tipis karena harga telur naik terus,” ungkapnya. Eko menjelaskan, pelanggannya sangat menyukai olahan telur, sehingga saat persediaan telur habis, penjualan di warungnya terganggu.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Umi Fadillah menjelaskan, kegiatan pasar murah ini merupakan inisiatif Polri untuk memberikan solusi nyata di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok, terutama telur. “Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Telur adalah salah satu komoditas penting, terutama untuk asupan gizi keluarga,” kata Umi.
Pasar murah ini secara khusus menyasar warga kurang mampu di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tanjung Bintang, Sukarame, dan Jati Agung. Polda Lampung menyiapkan 1.000 kupon yang dapat digunakan masyarakat untuk membeli lima jenis bahan pokok dengan harga terjangkau.
“Kami menyediakan pasar murah ini untuk membantu meringankan beban masyarakat, khususnya di tiga kecamatan yang menjadi sasaran program ini,” tambahnya.
Ia menambahkan, setiap kupon memungkinkan masyarakat untuk membeli beragam bahan pokok dengan jumlah tertentu.
“Setiap kupon dapat digunakan untuk membeli beras maksimal 10 kilogram, serta minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan telur masing-masing maksimal 2 kilogram,” pungkasnya.(*)