Bandarlampung, Sidiklampung.com – Tokoh Lampung sekaligus pendiri Kabupaten Pesawaran Alzier Dianis Thabranie mengecam KPU Pesawaran yang membatasi media untuk meliput debat publik pemungutan suara ulang (PSU).
“Debat publik ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya Kabupaten Pesawaran,” katanya dihubungi dari Bandarlampung, Minggu.
Ia mengatakan bahwa debat kandidat itu untuk melihat visi dan misi calon Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran lima tahun ke depan, sehingga masyarakat pun dapat menentukan pilihannya.
“Saya tokoh pendiri Pesawaran saja tidak diundang oleh KPU. Kalau gitu, mending langsung tunjuk aja bupatinya, gak usah pakai debat publik,” kata dia.
Alzier pun mempertanyakan alasan Ketua KPU Fery Ikhsan dan Kapolres Pesawaran melarang wartawan masuk untuk meliput Debat PSU Pilkada Pesawaran.
“Memangnya debat ini pakai uang nenek moyang mereka. Saya pun menyayangkan adanya kejadian seperti ini, terutama PSU Pilkada Pesawaran karena hanya satu-satunya di Lampung,” kata dia.
Menurutnya, PSU ini merupakan hal yang bersejarah di Provinsi Lampung, tapi informasi kepada masyarakat sangat minim dan rendah.
“PSU ini adalah hasil putusan MK, dan sangat bersejarah. Tapi informasi kepada masyarakatnya sangat rendah,” kata dia.
Diketahui KPU Pesawaran melaksanakan debat Publik untuk pemungutan suara ulang (PSU) antara pasangan calon Supriyanto-Suriansyah dan Nanda Indira-Antonius Muhammad Ali.(*)